Peluru Benih Tumbuh  

Posted by koelit ketjil in

-karena Benih Tumbuh-


sejarah republik ini sejarah darah
pemimpin negeri ini pemimpin mengerikan
rakyat jelata bangsa ini dianggap melata
kehidupan di alam ini selalu gelap malam

lari dari kehidupan atau hidup dari pelarian
terpaksa menghilang atau dipaksakan hilang
menjauh dari keluarga atau dijauhkan dari keluarga
ini kenyataan hidupku atau ini pertanyaan hidupku

Aku bersyukur masih sempat nulis puisi***
Meski hidupku atau matiku adalah keraguan

Aku bersyukur masih sempat nulis puisi
menghilang atau dihilangkan, entahlah

Aku bersyukur masih sempat nulis puisi
dalam pelarian atau mungkin dilarikan

Aku bersyukur masih sempat nulis puisi
Karena puisiku kelak akan menjadi peluru!



*** petikan dari Puisi Dalam Kamar 6x7 Meter Wiji Thukul


-Koelit Ketjil, menjelang 1 Desember 2009-

- dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia, malam ini aku hanya mampu membaca kembali kumpulan Puisi Wiji Thukul “Aku Ingin Jadi Peluru”-
pelurunya menembus kesadaranku

SAAT TERDAMPAR PADA PHERIFERI  

Posted by koelit ketjil in




Hinaan telak menghujam ke jantung
Lari ke mata, menjadi nanar
Pindah ke otak, kemudian kalut
Tapi, tetap saja terdampar

Satu gambar manusia kubakar
Kujadikan debu jasad busuknya
Kusebar dalam septic tank
Ditambahi tahi dan siraman kencing

Anggap saja aku marah
Bisa kau mengira aku kalut?
Tapi tetap aku di pojokan
Anggapan tak mengangkatku dari sana

Keberanian justru membunuh
Menjadi bumerang
Idealitas, sekarang jadi komoditas
Kujual menjadi cerita, hanya sampah

(Ontorejo, 7 Okt 2003 pada 01.36)

menyebar virus alfabetik kala gerhana  

Posted by koelit ketjil in

~kepada Penyair Kalbu~


lalu ilalang merunduk
seketika angin menampar ujung tombaknya
sekedar memperingatkan
jangan menantang langit

lalu gemawan buyar
seketika angin mendobrak pekatnya
bulan kali ini menjadi primadona
dalam hampar semesta

lalu mentari menyeruak
merubah alur rotasi
bertambah tangguh
kedengkiannya tutupi paras rembulan

lalu menangislah langit
melihat mentari dan rembulan
derainya basahi ribuan kepala
menyebar virus alfabetik


-Kota S, 021209-
being provocated softly by Gerhana di wajahmu (Penyair Kalbu)